Rabu, 17 Mei 2017

TUGAS UTS


SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL



PENGENDALIAN INTERNAL
LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PADA PT MAKSI PAGI (ILUSTRASI)





  


Disusun oleh:

Asalila (55516120053)



Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA



   
             
     

MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2017





ABSTRAK


Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dancepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
2


DAFTAR ISI




HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI 

BAB I   PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 
1.2. Perumusan Masalah 
1.3. Tujuan  Dan Manfaat Pembelajaran 


BAB II  LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi

2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi

2.3.  Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pajak
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV STUDI KASUS
4.1 Support Data
4.2 Proses Penghitungan Pajak
4.3 Output

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
5.2. Saran   


DAFTAR PUSTAKA




BAB I

PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang

Teknologi informasi sudah lazim digunakan dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi hari kita sudah disajikan alarm dari hp (handphone) kita, hingga jadwal meeting sekaligus tercatat dan mengingatkan pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah berbasis jaringan internet dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang.
Implementasi sistem informasi berbasis teknologi informasi dalam bidang tertentu juga sudah sangat tertinggal apabila hanya sekedar membuat otomatis tetapi belum dapat bersinergi antara suatu sub sistem informasi dengan sub sistem informasi lainnya. analoginya seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat hidup tanpa berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi dikenal dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir pengguna di level manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam mewujudkan sistem informasi yang saling bersinergi tentunya pengembangan-pengembangan sistem di institusinya
Salah satu kendala utama yang disampaikan penentu kebijakan dalam mewujudkan sistem yang sering penulis jumpai adalah beaya pengembangan sistem dan pegadaan infrastrukturnya. Namun seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat apabila dihadapkan dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem informasi. Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat sistem informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang. Biasanya sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual menjadi otomatis dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan sistem informasi yang bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya perlu mengakomodir kebijakan-kebijakan manajemen lokal sehingga memaksa kebijakan atau peraturan lokal tersebut hilang karena merujuk software yang baru yang sebenarnya tidak cocok.


1.2.  Perumusan Masalah

Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya.
Pada makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan operasional pada PT MAKSI PAGI (nama ilustrasi),perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut

1)      Bagaimanakah Sistem  Informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang  diperlukan  untuk nenunjang kegiatan operasional perusahaan sehingga bisnis berjalan efektif dan efisiensi ?
2)      Apakah kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan pada PT MAKSI PAGI?



1.3.  Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensi Sistem Informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang dijalankan pada PT MAKSI PAGI, serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan manfaat atas penulisan dan pembelajarannya adalah penulis semakin mengetahui akan pentingnya peran sebuah sistem pada sebuah organisasi bisnis ataupun lainnya. Manfaat lainnya yakni untuk pembaca, sekiranya tulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan dalam kegiatan bisnisnya serta wawasan dalam pengembangan sistem informasi.


BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan (input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Definisi Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.


2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi

Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:

A.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·         Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·         Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
·         Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
·         Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·         Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
·         Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
·         Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·         Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
·         Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
·         Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi

B.     Sistem Informasi Eksekutif
                
Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
·         Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu
·         Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level eksekutif
·         Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun organisasi
·         Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·         Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham


C.    Sistem Informasi Akuntansi
                
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
·         Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·         Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·         Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
·         Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
·         Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·         Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·         Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan

D.    Sistem Informasi Keuangan
                
Sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·         Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·         Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·         Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·         Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
·         Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·         Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·         Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
·         Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
·         Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan

E.     Sistem Informasi Manufaktur
                
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.

Fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur:
·         Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
·         Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
·         Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
·         Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
·         Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·         Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
·         Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di dalam proses produksi
·         Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
·         Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
·         Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan tersebut
·         Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi


F.     Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
                
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·         Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·         Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·         Jabatan dan masa kerja dari karyawan
·         Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
·         Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·         Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·         Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
·         Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·         Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
·         Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.


G.    Sistem Informasi Pemasaran

Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
·         Jumlah produk yang sudah terjual
·         Produk yang laris dan banyak dipesan
·         Produk yang jarang diminati oleh pasar
·         Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
·         Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
·         Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
-          Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
-          Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi dalam suatu perusahaan, akan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang akan berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan dapat memberikan keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan penting, serta sistem informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.


2.3.  Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pajak

Organisasi memerlukan manajemen pajak agar pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan namun tetap mempertahankan keinginannya untuk meraih laba dan likuiditas yang diharapkan sehingga tetap memaksimalkan  kemakmuran  para  pemiliknya.  Perkembangan  implementasi  teknologi  informasi  ke  dalam sistem informasi organisasi telah sedemikian pervasif sehingga hampir semua kegiatan organisasi, termasuk catatan perpajakan, terekam ke dalam sistem informasi yang dikelolanya. Namun ternyata penggunaan sistem informasi untuk mendukung fungsi   perpajakan ini masih terbatas pada kegiatan compliance process, belum mencapai kegiatan yang memberikan nilai tambah, seperti memberikan profil risiko perpajakan organisasi.

Dalam praktik bisnis, umumnya pengusaha mengidentifikasi pembayaran pajak sebagai beban sehingga akan berusaha untuk meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba. Perusahaan harus lebih memahami struktur perpajakan yang berlaku  pada  suatu  saat  tentang  bagaimana perpajakan mempengaruhi keputusan bisnis.
Jika perusahaan tidak mengintegrasikan pemenuhan kewajiban perpajakan ini ke dalam sistem akuntansinya maka departemen pajak (fungsi pajak) perusahaan   cenderung akan menggunakan cara pengumpulan data manual sehingga menyebabkan:
1)      Fungsi pajak menghabiskan waktu yang terlalu banyak hanya untuk keperluan pelaporan pajak dan sedikit sekali melakukan kegiatan yang mempunyai nilai tambah,
2)      kegagalan untuk mengakses informasi pajak, pengendalian atas integritas data perpajakan sangat minim,
3)      kegagalan   untuk   merekonsiliasikan jumlah  pajak  ke  akun  yang  terkait,
4)      meningkatnya biaya pajak.



BAB III METODE  PENELITIAN



Metode penelitian untuk makalah ini adalah menggunakan metode deskriptif,  dimana informasi diperoleh penulis berasal dari salah satu gambaran yang dijalankan oleh PT MAKSI PAGI  (nama ilustrasi) dalam mengimplementasikan salah sistem informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Gambaran yang disajikan dalam makalah ini adalah proses entry data pajak, kertas kerja perhitungan hingga sajian Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang terintegrasi dengan dokumen sebagai dasar menerbitkan ID Billing dan dokumen sebagai panduan dalam pengisian SPT. Berikut bagan alur proses sistem informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.

Keterangan:
1.      Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
2.      Dasar Penersbitan ID Billing
3.      Dasar Pelaporan SPT


BAB IV
 STUDI KASUS


               Sistem   informasi   pada   dasarny merupakan serangkaian  prosedur  untuk  memproses  data menjadi informasi dan mendistribusikannya kepada para  pemakai. Makalah ini menyajikan proses dimana support data yang diolah dalam kertas kerja perhitungan pajak yang manghasilkan informasi berupa Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan sesuai bidang usaha perusahaan, selain itu outputnya adalah berupa dokumen / data sebagai dasar menerbitkan ID Billing dan data sebagai dasar pelaporan SPT.  

4.1 Support Data

Support data berupa data yang akan diolah dalam perhitungan pajak serta data pendukung dalam pelaporan SPT. Support data terdiri dari :

a)      Profil Wajib Pajak / klien
Data ini berisi Nama WP, NPWP, bidang usaha hingga daftar pemegang saham. (terlampir)
b)      Data mentah dari klien
Data ini sebagai dasar pengerjaan penghitungan pajak yang diperoleh dari klien sesuai dengan kewajiban perpajakannya, sebagai contoh sebagai dasar proses penghitungan PPh Pasal 21 data yang diteriam adalah daftar gaji, PPh Pasal 23 berupa data yangg didapatkan dari ledger yang merupakan objek pasal 23, PPN didapatkan dari data penjualan setiap bulannya.
Data Gaji Januari 2017 (ilustrasi)
No
Nama
Gaji
001
GUSTI KETUT
                 5.100.000
002
AGUNG
                 4.000.000
003
YENNY
                 1.000.000
004
PASHA
                 7.450.000
005
ANGGORO
                 1.600.000
006
DWI RINTANI
                 6.400.000
007
SANDI
                 7.000.000
008
SITI MAESAROH
                     900.000
009
RIRIH
                     500.000
010
JEMMY
 BLM MASUK
011
ADI
 BLM MASUK
012
ANGEL
 BLM MASUK


Data PPh
Pasal 23 (ilustrasi)
NO.
NAMA REKANAN
KETERANGAN
 NILAI
 PPN
 PPH 23
1
PT A
Sewa WL periode Okt-11  
 30.520.000
             -  
 1.220.800
2
PT B
Cutting tools (150); Holder (24)
 19.370.963
 1.937.096

3
PT B
Cutting tools (350)
 20.586.262
 2.058.626

4
PT C
Repair cylinder boom
   3.450.000
    345.000
      69.000
5
PT D
Olie Turalik & Meditran
   7.132.000
    713.200

6
PT A
Sewa WL periode nov-11
 24.080.000
             -  
    963.200
7
PT E
Accu 200 Ah SMF (2)
   7.454.545
    745.455

8
PT F
Olie Turalik & Meditran
   7.132.000
    713.200

9
PT G
Repair radiator
   2.000.000
    200.000
      40.000
10
PT H
Air filter
   3.500.000
             -  


PPN JANUARI 2017 (ilustrasi)
NO
PKP
NPWP
NO. FP
TGL. FP
DPP
PPN
PAJAK KELUARAN
1
PT. H
xxxx
010.000-17.00000001
01/01/2017
1.243.256.282
124.325.628
2
PT. I
xxxx
010.000-12.00000002
01/01/2017
527.706.000
52.770.600
3
PT. B
xxxx
010.000-12.00000003
02/01/2017
9.500.000
950.000
4
PT. H
xxxx
010.000-12.00000004
16/01/2017
286.078.500
28.607.850
JUMLAH
2.066.540.782
206.654.078
PAJAK MASUKAN
1
PT. T
xxxx
010.000-17.00228094
25/01/2017
74.134.560
7.413.456
2
PT. U
xxxx
010.000-17.00255325
28/01/2017
1.908.080
190.808
3
PT. U
xxxx
010.000-17.00255323
28/01/2017
6.949.260
694.926
4
PT. M
xxxx
010.000-17.00000005
30/01/2017
535.468.500
53.546.850
5
PT. T
xxxx
010.000-17.00245973
19/01/2017
84.969.960
8.496.996
6
PT. T
xxxx
010.000-17.00246201
20/01/2017
38.124.880
3.812.488
7
PT. A
xxxx
010.000-17.01284053
30/01/2017
124.500.000
12.450.000
8
PT. A
xxxx
010.000-17.01284052
30/01/2017
124.500.000
12.450.000
9
PT. M
xxxx
010.000-17.00000010
31/01/2017
469.067.200
46.906.720
10
PT. M
xxxx
010.000-17.00000011
31/01/2017
145.420.000
14.542.000
JUMLAH
1.605.042.440
160.504.244


  


4.2 Proses Penghitungan Pajak

Pada proses ini merupakan sajian penghitungan pajak







4.3 Output

Output yang utama dari sistem ini adalah  Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang akan digunakan sebagai resume laporan terhadap klien, dari data ini bisa ditarik sebagai data utnuk pengisian saat pembuatan ID Billing maupun data untuk pengisian SPT

LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
 PT MAKSI PAGI (ILUSTRASI)
No
BULAN
 PPh Ps 21
 PPh Ps 23
 PPh Ps 4(2)
 PPN
 Penghasilan Bruto
 PPh 21 
 Penghasilan Bruto
 PPh 23 
 Penghasilan Bruto
 PPh 4(2) 
 DPP
 PPN KB/LB
1
Januari
             33.950.000
                                -
             60.050.000
               2.293.000
             94.000.000
               2.293.000
       2.066.540.782
             46.149.834
2
Februari
             27.450.000
                                -






3
Maret
             22.650.000
                                -






4
April
             39.200.000
                   124.000






5
Mei
             39.450.000
                   124.000






6
Juni
             62.200.000
                   485.000






7
Juli
             50.894.872
                   803.250






8
Agustus
             26.094.872
                     22.000






9
September
             33.594.872
                     69.500






10
Oktober
             36.000.000
                   371.583






11
November
             40.400.000
                   347.833






12
Desember
             46.760.000
               1.450.583







Jumlah
          458.644.615
               3.797.750
             60.050.000
               2.293.000
             94.000.000
               2.293.000
       2.066.540.782
             46.149.834




4.1. Kesimpulan


                                                                       BAB IV                                                                            PENUTUP



Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah di operasionalkan dan bugdet rendah serta mudah untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
Kekurangan dari sistem ini adalah belum bisa mengakomodir dalam  melayani klien yang kewajiban pajaknya sangat komplek.


4.2. Saran

Dalam kesempatan ini penulis menyarankan dalam  sistem ini utnuk dikembangkan supaya bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak Wajib Pajak.





DAFTAR PUSTAKA




1.      Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem  Informasi & Pengendalian Internal.Mercu Buana

1.  http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1067/994

1 komentar: