SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
PENGENDALIAN
INTERNAL
LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PADA PT MAKSI
PAGI (ILUSTRASI)
Disusun oleh:
Asalila (55516120053)
Dosen
Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi
Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2017
ABSTRAK
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk
selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan
dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah
organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dancepat dapat sangat
membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan
informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis
perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem
Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi
guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan
publik.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan
Dan Manfaat
Pembelajaran
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
|
|
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
|
|
2.3. Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Pajak
|
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Support Data
4.2 Proses Penghitungan Pajak
4.3 Output
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Teknologi informasi sudah lazim digunakan
dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi hari kita sudah disajikan alarm dari hp
(handphone) kita, hingga jadwal meeting sekaligus tercatat dan mengingatkan
pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah berbasis jaringan internet
dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang.
Implementasi sistem informasi
berbasis teknologi informasi dalam bidang tertentu juga sudah sangat tertinggal
apabila hanya sekedar membuat otomatis tetapi belum dapat bersinergi antara
suatu sub sistem informasi dengan sub sistem informasi lainnya. analoginya
seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat hidup tanpa
berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi
dikenal dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir
pengguna di level manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam
mewujudkan sistem informasi yang saling bersinergi tentunya
pengembangan-pengembangan sistem di institusinya
Salah satu kendala utama yang
disampaikan penentu kebijakan dalam mewujudkan sistem yang sering penulis
jumpai adalah beaya pengembangan sistem dan pegadaan infrastrukturnya. Namun
seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat apabila dihadapkan
dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem informasi.
Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat sistem
informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang.
Biasanya sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual
menjadi otomatis dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan
sistem informasi yang bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya
perlu mengakomodir kebijakan-kebijakan manajemen lokal sehingga memaksa
kebijakan atau peraturan lokal tersebut hilang karena merujuk software yang
baru yang sebenarnya tidak cocok.
1.2.
Perumusan Masalah
Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan.
Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer
dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh
informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa
setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem
informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai
kegiatannya.
Pada
makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan operasional
pada PT MAKSI PAGI (nama ilustrasi),perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa
perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut
1) Bagaimanakah Sistem Informasi
Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang
diperlukan untuk nenunjang kegiatan operasional
perusahaan sehingga
bisnis berjalan efektif dan efisiensi
?
2) Apakah kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan pada PT MAKSI PAGI?
1.3.
Tujuan dan
Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini untuk
mengetahui sejauh
mana tingkat efektifitas dan efisiensi Sistem Informasi Laporan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan yang dijalankan pada PT MAKSI PAGI, serta mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan manfaat atas penulisan dan pembelajarannya
adalah penulis semakin mengetahui akan pentingnya peran sebuah sistem pada
sebuah organisasi bisnis ataupun lainnya. Manfaat lainnya yakni untuk pembaca,
sekiranya tulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan dalam kegiatan bisnisnya
serta wawasan dalam pengembangan sistem informasi.
BAB
II LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang diinginkan.
Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang
dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi
tersebut.
Sistem
informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala
sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu
bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.
Informasi
harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal.
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan
dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari
berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem
Informasi Manajemen (SIM).
Sistem
informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan (input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data
mentah (raw data), baik yang
diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi
data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan
menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi
dan perbaikan di tahap input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih
berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi
atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih
akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif
dan efisien.
Definisi
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada
kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem
informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari
sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi
tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak
ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam
perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu
sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat
data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis
sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi:
A.
Sistem
Informasi Manajemen
Sistem
informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem
informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi
manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·
Melakukan
monitoring terhadap kinerja anak buah
·
Memberikan
penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
·
Menerima
laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
·
Melaksanakan
fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·
Memberikan
masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
·
Melihat
kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
·
Melakukan
komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga
perusahaan.
·
Membantu
mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi
suatu permasalahan
·
Menganalisa
suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
·
Meningkatkan
efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
·
Menunjang
fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah perusahaan
atau organisasi
B.
Sistem
Informasi Eksekutif
Sistem
informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan
dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu
organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem
informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau
perusahaan banyak berisi mengenai:
·
Kegiatan
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu
tertentu
·
Kinerja
dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level
eksekutif
·
Kondisi
kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun
organisasi
·
Lingkungan
kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi
tersebut
·
Nilai
perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
C.
Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA
merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang
berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah
perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang
diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi
ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam
melakukan:
·
Proses
audit dari kondisi keuangan perusahaan
·
Menampilkan
data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan
dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·
Membantu
mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
·
Menentukan
keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
·
Memperjelas
informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan
proses akuntansi
·
Merapihkan
catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
·
Membantu
mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level
akuntansi keuangan perusahaan
·
Menyediakan
proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan
D.
Sistem
Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan sendiri
merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala
data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi
pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan
mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga
beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·
Sistem
informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya
pada periode satu tahun
·
Sistem
informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk
membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca
keuangan suatu perusahaan
·
Dengan
adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan
bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan
oleh perusahaan tersebut.
·
Membantu
mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
·
Mempercepat
proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi
jual beli yang sudah pernah dilakukan
·
Membantu
penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·
Melakukan
monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
·
Memonitoring
mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
·
Dapat
terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal
payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan
E.
Sistem
Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem
informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib
dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga
diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di
bidang produksi.
Fungsi dari implementasi sistem
informasi manufaktur:
·
Pada
dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
·
Mencatat
total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
·
Mencatat
barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
·
Mencatat
hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
·
Mencatat
produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·
Mencatat
biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
·
Melakukan
analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di dalam proses
produksi
·
Memberikan
informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
·
Membantu
bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus
dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
·
Membantu
analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan
tersebut
·
Memberikan
informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu
mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi
F.
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang
berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan
namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia,
atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini
memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·
Data
diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·
Total
gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh
karyawan
·
Jabatan
dan masa kerja dari karyawan
·
Manfaat
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
·
Sistem
informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat,
terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa
manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·
Membantu
bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang
karyawan
·
Memberikan
informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
·
Membantu
bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta pemutasian dan
kenaikan jabatan dari karyawan
·
Melakukan
update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
·
Sebagai
acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.
G. Sistem Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi berikutnya
yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis
sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan.
Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi
penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang
meliputi:
·
Jumlah
produk yang sudah terjual
·
Produk
yang laris dan banyak dipesan
·
Produk
yang jarang diminati oleh pasar
·
Metode
pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
·
Respon
pasar terhadap produk yang diluncurkan
·
Sistem
informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
-
Melakukan
analisa terhadap pasar (analisis pasar)
-
Membantu
bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan
tersebut
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi dalam suatu perusahaan, akan
dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang akan
berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan dapat memberikan
keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan penting, serta sistem
informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada manajemen dalam mengevaluasi
kinerja perusahaan.
2.3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pajak
Organisasi memerlukan manajemen pajak agar pembayaran pajak sesuai
dengan ketentuan perpajakan
namun tetap mempertahankan keinginannya untuk meraih
laba dan likuiditas yang diharapkan sehingga tetap memaksimalkan kemakmuran
para
pemiliknya.
Perkembangan implementasi teknologi informasi
ke dalam sistem informasi organisasi telah sedemikian pervasif
sehingga hampir semua kegiatan organisasi,
termasuk catatan perpajakan, terekam ke dalam sistem informasi yang dikelolanya. Namun ternyata penggunaan sistem informasi untuk mendukung
fungsi perpajakan ini masih terbatas
pada kegiatan compliance process, belum mencapai kegiatan yang
memberikan nilai tambah, seperti
memberikan profil risiko perpajakan organisasi.
Dalam praktik bisnis, umumnya pengusaha
mengidentifikasi pembayaran pajak sebagai beban sehingga akan berusaha untuk meminimalkan
beban tersebut guna mengoptimalkan laba. Perusahaan harus lebih memahami struktur perpajakan yang berlaku pada suatu saat tentang
bagaimana perpajakan mempengaruhi
keputusan bisnis.
Jika perusahaan tidak mengintegrasikan pemenuhan
kewajiban perpajakan ini ke dalam
sistem akuntansinya maka departemen
pajak (fungsi pajak) perusahaan cenderung akan menggunakan cara pengumpulan data manual
sehingga menyebabkan:
1) Fungsi
pajak menghabiskan waktu yang
terlalu banyak hanya untuk
keperluan pelaporan pajak dan sedikit
sekali melakukan kegiatan yang mempunyai nilai tambah,
2) kegagalan
untuk mengakses informasi pajak,
pengendalian atas integritas data perpajakan sangat minim,
3) kegagalan untuk
merekonsiliasikan jumlah
pajak ke akun
yang terkait,
4) meningkatnya
biaya pajak.
BAB
III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
untuk makalah ini adalah menggunakan metode deskriptif, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari salah
satu gambaran yang dijalankan oleh PT MAKSI PAGI (nama ilustrasi) dalam mengimplementasikan
salah sistem informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Gambaran yang
disajikan dalam makalah ini adalah proses entry data pajak, kertas kerja perhitungan
hingga sajian Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang terintegrasi dengan
dokumen sebagai dasar menerbitkan ID Billing dan dokumen sebagai panduan dalam
pengisian SPT. Berikut bagan alur proses sistem informasi Laporan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan.
Keterangan:
1.
Laporan Pemenuhan
Kewajiban Perpajakan
2.
Dasar Penersbitan ID
Billing
3.
Dasar Pelaporan SPT
BAB
IV
STUDI KASUS
Sistem informasi
pada
dasarnya merupakan
serangkaian prosedur untuk memproses data menjadi
informasi dan mendistribusikannya
kepada para pemakai.
Makalah ini menyajikan proses dimana support data yang diolah dalam kertas
kerja perhitungan pajak yang manghasilkan informasi berupa Laporan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan sesuai bidang usaha perusahaan, selain itu outputnya adalah berupa
dokumen / data sebagai dasar menerbitkan ID Billing dan data sebagai dasar
pelaporan SPT.
4.1 Support
Data
Support data berupa data yang akan
diolah dalam perhitungan pajak serta data pendukung dalam pelaporan SPT.
Support data terdiri dari :
a) Profil
Wajib Pajak / klien
Data
ini berisi Nama WP, NPWP, bidang usaha hingga daftar pemegang saham.
(terlampir)
b)
Data mentah dari klien
Data ini sebagai dasar pengerjaan
penghitungan pajak yang diperoleh dari klien sesuai dengan kewajiban
perpajakannya, sebagai contoh sebagai dasar proses penghitungan PPh Pasal 21
data yang diteriam adalah daftar gaji, PPh Pasal 23 berupa data yangg
didapatkan dari ledger yang merupakan objek pasal 23, PPN didapatkan dari data
penjualan setiap bulannya.
Data Gaji Januari 2017
(ilustrasi)
|
||
No
|
Nama
|
Gaji
|
001
|
GUSTI KETUT
|
5.100.000
|
002
|
AGUNG
|
4.000.000
|
003
|
YENNY
|
1.000.000
|
004
|
PASHA
|
7.450.000
|
005
|
ANGGORO
|
1.600.000
|
006
|
DWI RINTANI
|
6.400.000
|
007
|
SANDI
|
7.000.000
|
008
|
SITI MAESAROH
|
900.000
|
009
|
RIRIH
|
500.000
|
010
|
JEMMY
|
BLM MASUK
|
011
|
ADI
|
BLM MASUK
|
012
|
ANGEL
|
BLM MASUK
|
Data PPh
|
Pasal 23 (ilustrasi)
|
|||||
NO.
|
NAMA REKANAN
|
KETERANGAN
|
NILAI
|
PPN
|
PPH 23
|
|
1
|
PT A
|
Sewa WL periode Okt-11
|
30.520.000
|
-
|
1.220.800
|
|
2
|
PT B
|
Cutting tools (150); Holder (24)
|
19.370.963
|
1.937.096
|
||
3
|
PT B
|
Cutting tools (350)
|
20.586.262
|
2.058.626
|
||
4
|
PT C
|
Repair cylinder boom
|
3.450.000
|
345.000
|
69.000
|
|
5
|
PT D
|
Olie Turalik & Meditran
|
7.132.000
|
713.200
|
||
6
|
PT A
|
Sewa WL periode nov-11
|
24.080.000
|
-
|
963.200
|
|
7
|
PT E
|
Accu 200 Ah SMF (2)
|
7.454.545
|
745.455
|
||
8
|
PT F
|
Olie Turalik & Meditran
|
7.132.000
|
713.200
|
||
9
|
PT G
|
Repair radiator
|
2.000.000
|
200.000
|
40.000
|
|
10
|
PT H
|
Air filter
|
3.500.000
|
-
|
PPN
JANUARI 2017 (ilustrasi)
|
||||||
NO
|
PKP
|
NPWP
|
NO. FP
|
TGL. FP
|
DPP
|
PPN
|
PAJAK
KELUARAN
|
||||||
1
|
PT. H
|
xxxx
|
010.000-17.00000001
|
01/01/2017
|
1.243.256.282
|
124.325.628
|
2
|
PT. I
|
xxxx
|
010.000-12.00000002
|
01/01/2017
|
527.706.000
|
52.770.600
|
3
|
PT. B
|
xxxx
|
010.000-12.00000003
|
02/01/2017
|
9.500.000
|
950.000
|
4
|
PT. H
|
xxxx
|
010.000-12.00000004
|
16/01/2017
|
286.078.500
|
28.607.850
|
JUMLAH
|
2.066.540.782
|
206.654.078
|
||||
PAJAK
MASUKAN
|
||||||
1
|
PT. T
|
xxxx
|
010.000-17.00228094
|
25/01/2017
|
74.134.560
|
7.413.456
|
2
|
PT. U
|
xxxx
|
010.000-17.00255325
|
28/01/2017
|
1.908.080
|
190.808
|
3
|
PT. U
|
xxxx
|
010.000-17.00255323
|
28/01/2017
|
6.949.260
|
694.926
|
4
|
PT. M
|
xxxx
|
010.000-17.00000005
|
30/01/2017
|
535.468.500
|
53.546.850
|
5
|
PT. T
|
xxxx
|
010.000-17.00245973
|
19/01/2017
|
84.969.960
|
8.496.996
|
6
|
PT. T
|
xxxx
|
010.000-17.00246201
|
20/01/2017
|
38.124.880
|
3.812.488
|
7
|
PT. A
|
xxxx
|
010.000-17.01284053
|
30/01/2017
|
124.500.000
|
12.450.000
|
8
|
PT. A
|
xxxx
|
010.000-17.01284052
|
30/01/2017
|
124.500.000
|
12.450.000
|
9
|
PT. M
|
xxxx
|
010.000-17.00000010
|
31/01/2017
|
469.067.200
|
46.906.720
|
10
|
PT. M
|
xxxx
|
010.000-17.00000011
|
31/01/2017
|
145.420.000
|
14.542.000
|
JUMLAH
|
1.605.042.440
|
160.504.244
|
4.2 Proses
Penghitungan Pajak
Pada proses ini merupakan sajian
penghitungan pajak
4.3 Output
Output yang utama dari sistem
ini adalah Laporan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan yang akan digunakan sebagai resume laporan terhadap klien, dari data
ini bisa ditarik sebagai data utnuk pengisian saat pembuatan ID Billing maupun
data untuk pengisian SPT
LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
|
|||||||||
PT MAKSI PAGI (ILUSTRASI)
|
|||||||||
No
|
BULAN
|
PPh Ps 21
|
PPh Ps 23
|
PPh Ps 4(2)
|
PPN
|
||||
Penghasilan Bruto
|
PPh 21
|
Penghasilan Bruto
|
PPh 23
|
Penghasilan Bruto
|
PPh 4(2)
|
DPP
|
PPN KB/LB
|
||
1
|
Januari
|
33.950.000
|
-
|
60.050.000
|
2.293.000
|
94.000.000
|
2.293.000
|
2.066.540.782
|
46.149.834
|
2
|
Februari
|
27.450.000
|
-
|
||||||
3
|
Maret
|
22.650.000
|
-
|
||||||
4
|
April
|
39.200.000
|
124.000
|
||||||
5
|
Mei
|
39.450.000
|
124.000
|
||||||
6
|
Juni
|
62.200.000
|
485.000
|
||||||
7
|
Juli
|
50.894.872
|
803.250
|
||||||
8
|
Agustus
|
26.094.872
|
22.000
|
||||||
9
|
September
|
33.594.872
|
69.500
|
||||||
10
|
Oktober
|
36.000.000
|
371.583
|
||||||
11
|
November
|
40.400.000
|
347.833
|
||||||
12
|
Desember
|
46.760.000
|
1.450.583
|
||||||
Jumlah
|
458.644.615
|
3.797.750
|
60.050.000
|
2.293.000
|
94.000.000
|
2.293.000
|
2.066.540.782
|
46.149.834
|
4.1. Kesimpulan
BAB
IV PENUTUP
Penggunaan sistem informasi saat ini
memudahkan pelaku bisnis
dan
organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi
fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat
waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan dapat
diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah
di operasionalkan dan bugdet rendah serta mudah untuk dikembangkan lebih lanjut
sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
Kekurangan dari sistem ini adalah belum
bisa mengakomodir dalam melayani klien
yang kewajiban pajaknya sangat komplek.
4.2. Saran
Dalam kesempatan ini penulis menyarankan
dalam sistem ini utnuk dikembangkan
supaya bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak Wajib Pajak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem
Informasi & Pengendalian Internal.Mercu Buana
9. http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.co.id/2015/10/makalahsistem-informasi-manajemen.html\
1. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1067/994
keren blognya kak makasih
BalasHapuscasing sosis