Proses
Bisnis
Proses bisnis merupakan
sebuah sistem yang bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
Siklus proses bisnis
meliputi :
1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan
adalah proses bisnis yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa ke
pelanggan untuk kemudian menagih penjualan tersebut sehngga menghasilkan
pendapatan. Pada siklus pendapatan sendiri terdapat 4 dasar bisnis yaitu :
a) Memasukkan pesanan penjualan (sales order
entry)
Kenapa hal ini menjadi
dasar ? karena proses penjualan pastilah diawali dengan adanya pesanan dari
pelanggan. Dalam tahap ini ada 3 hal yang harus kita pastikan yaitu mengambil
pesanan penjualan, memeriksadan lalu menyetujui kredit penjualan tersebut
(hanya jika penjualan secara kredit), dan memeriksa ketersediaan barang yang akan
dipesan. Bagian yang terkait yaitu bagian penjualan.
b) Mengirim Pesanan (Shipping)
Setelah kita menerima
pesanan dan juga memastikan bahwa barang yang dipesan memang ada maka
selanjutnya kita harus mengirim pesanan tersebut. Di sini ada 2 tahap yaitu
mengepak barang yang akan dikirim dan mengirimnya bersama surat jalan (dokumen
pengiriman). Bagian yang terkait yaitu bagian gudang dan bagian pengiriman.
c) Penagihan dan piutang usaha (billing and
accounts receivable)
Dasar yang ketiga
disini tentunya hanya berlaku bagi penjualan yang bersifat kredit. Dimana
bagian kredit melakukan penagihan ke para pelanggan dengan membuat faktur
penjualan. Selain melakukan penagihan tentu saja harus memelihara data-data
piutang usaha yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut.
d) Menerima pembayaran / kas (cash collection)
Yang terakhir tentu
saja setelah melakukan penagihan maka bagian kasir akan menerima pembayaran
baik dari penjualan kredit maupun penjualan tunai.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran
(expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa
(Romney & Steinbert, 2005).
Pada siklus ini
terdapat 3 aktivitas dasar yaitu :
a) Memesan barang , persediaan, dan jasa
Aktivitas yang pertama
adalah melakukan pesanan terhadap barang, persediaan maupun jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam hal ini kita perlu memperhatikan berapa
jumlah yang akan dibeli dan kapan akan digunakan agar bisa tersedia tepat
waktu, selain itu perlu juga untuk menentukan pemasok mana yang akan kita
pesan. Bagian pembelian disini harus membuat surat order pembelian (Purchase
Order)
b) Menerima dan menyimpan barang,
persediaan, dan jasa
Aktivitas kedua dalam
siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari
para pemasok. Dokumen yang dibuat dalam
proses penerimaan barang adalah laporan penerimaan barang adalah laporan
penerimaan (receiving report).
c) Membayar untuk barang, persediaan, dan
jasa
Aktivitas ketiga dalam
siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan yang dibuat oleh pemasok.
Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar dan kasir
bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran.
3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah
rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus
terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-aktivitas
yang ada dalam siklus produksi yaitu :
a) Desain Produk
Kenapa harus dilakukan
desain produk?
Karena desain produk
ini bertujuan agar produk yang dihasilkan nantinya laku dijual, memiliki
kualitas yang bagus, intinya agar produk yang dihasikan bisa menang bersaing
dengan produk lainnya.
b) Perencanaan dan Penjadwalan
Perencanaan dan
penjadwalan disini terkait dengan proses pembuatan produk yang telah di desain.
Selain itu juga termasuk perencanaan perolehan bahan baku, disini ada 2 metode
yaitu :
• Metode Perencanaan Sumber Daya
Produksi
Yaitu perusahaan menyiapkan
gudang untuk menampung bahan baku agar nantinya ketika akan melakukan produksi
kita telah memiliki bahan baku.
• Metode Just In Time
Yaitu perusahaan tidak
memiliki gudang penyimpanan bahan baku karena bahan baku dipesan ketika ada
pesanan penjualan atau di pesan saat itu juga (just in time).
c) Operasi Produksi
Prosedur-prosedur yang
dijalankan dalam rangka menghasilkan suatu produk.
d) Akuntansi Biaya
Memproses semua
informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi termasuk biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik. Sehingga nantinya diharapkan mampu
menghasilkan biaya yang akurat.
4. Siklus Sumber Daya Manusia
Siklus SDM adalah
aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan
manajemen yang efektif atas tenaga kerja.
Aktivitas-aktivitas
dalam siklus SDM yaitu :
• Perekrutan dan kontrak kerja
• Pelatihan
• Penugasan pekerjaan
• Kompensasi (Penggajian)
• Evaluasi kinerja
• Pemutusan hubungan kerja
5. Siklus Keuangan
Siklus keuangan adalah
aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan
segala jenis keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran.
REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : Pembelian Dan Pengeluaran Kas
Romney and Steinbart (2015:405) Siklus pengeluaran
adalah seperangkat berulang kegiatan bisnis dan operasi pemrosesan informasi
terkait yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran untuk barang dan jasa.
Pada siklus pengeluaran, pertukaran eksternal utama informasi adalah dengan
pemasok (vendor). Dalam organisasi, informasi tentang kebutuhan untuk membeli barang
dan bahan mengalir ke siklus pengeluaran dari pendapatan dan siklus produksi,
inventory control, dan berbagai departemen. Setelah barang barang dan bahan
tiba, pemberitahuan penerimaan mereka mengalir kembali ke sumber-sumber dari
siklus pengeluaran. Data beban juga mengalir dari siklus pengeluaran untuk buku
besar dan fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai
laporan manajemen.
Romney and Steinbart (2015:405) Tujuan utama dalam
siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya yang dikeluarkan serta
mengatur persediaan, supplies, dan berbagai jasa yang dibutuhkan organisasi.
Kita mulai dengan menggambarkan desain sistem informasi siklus pengeluaran dan
kontrol dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa ia menyediakan manajemen
dengan informasi yang dapat dipercaya untuk menilai efisiensi dan efektivitas
operasional.
Menurut Wilkinson (2000 : 469),
tujuan siklus pengeluaran kas (pembelian) yaitu :
1.
Menjamin bahwa barang dan jasa dipesan sesuai dengan
kebutuhan.
2.
Menerima barang yang dipesan dan memeriksa kondisi
barang tersebut.
3.
Menyimpan dan mengamankan barang sampai barang
tersebut dibutuhkan
4.
Menentukan bahwa faktur atas barang dan jasa adalah
benar.
5.
Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran dengan
tepat dan akurat.
6.
Posting atas kewajiban dan pengeluaran kas kepada akun
pemasok yang tepat pada akun utang usaha dalam buku besar.
7.
Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan
pembelian telah diotorisasi
8.
Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran kas dengan
tepat dan akurat.
Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Pengeluaran
Proses
Seperti kebanyakan organisasi besar,
AOE menggunakan sistem ERP. Sistem ERP yang mendukung kegiatan bisnis siklus
pengeluaran AOE ini. Sistem ini kemudian menciptakan pesanan pembelian yang
dikirim ke pemasok melalui EDI (Romney and Steinbart, 2015:407).
Ancaman Dan Pengendalian Dalam
Siklus Pengeluaran
Menurut Romney and Steinbart
(2015:410), ada beberapa ancaman dan pengendalian dalam siklus pengeluaran,
diantaranya adalah : Ordering materials, Supplies, and Services
Menurut
Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian dalam tahap ini adalah memastikan
bahwa seluruh pembelian telah diotorisasi pada waktu yang dibutuhkan secara
tepat waktu dan dihitung berdasarkan Economic Order Quantity (EOQ).
- Identifikasi apa, kapan, dan berapa jumlah barang yang akan dibeli
- Economic order quantity (ECQ) ; ukuran pesanan optimal jumlah pemesanan, membawa, dan biaya stockout.
- Reorder point ; menentukan tingkat
dimana saldo persediaan item harus jatuh sebelum perintah untuk mengisi stok
dimulai.
- Materials requirements planning
(MPR) ; pendekatan manajemen persediaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat
persediaan yang dibutuhkan dengan meningkatkan akurasi teknik peramalan untuk
lebih pembelian jadwal untuk memenuhi kebutuhan produksi.
- Just in time (JIT) inventory
system ; sistem yang meminimalkan atau hampir menghilangkan persediaan dengan
membeli dan memproduksi barang hanya dalam menanggapi aktual, daripada
diperkirakan, penjualan.
- Purchase requisition (PR) ;
merupakan dokumen yang digunakan untuk melakukan pembelian barang (Wilkinson,
et al., 2000).
Ø Choosing suppliers
- Purchase order ; Merupakan dokumen
yang disiapkan oleh bagian pembelian untuk melakukan pembelian barang atau jasa
yang akan ditujukan kepada supplier (Wilkinson, et al., 2000).
- Blanket purchase order or blanket
order ; komitmen untuk membeli barang-barang tertentu dengan harga yang
ditunjuk dari pemasok tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan, sering satu
tahun.
- Vendor managed inventory (VMI) ;
praktek di mana produsen dan distributor mengelola persediaan pelanggan ritel
menggunakan EDI. Pemasok mengakses persediaan pelanggan menggunakan EDI.
Pemasok mengakses point-of-sale sistem pelanggan untuk memantau persediaan dan
secara otomatis mengisi produk ketika mereka jatuh ke tingkat yang telah
disepakati.
- Kickbacks ; hadiah yang diberikan
oleh pemasok untuk agen pembelian untuk tujuan mempengaruhi pilihan mereka
pemasok.
Penerima
Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan seluruh barang yang diterima telah diverifikasi sehingga jumlah barang sesuai dengan yang dipesan dan dalam kondisi yang baik untuk pengadaan barang serta memastikan seluruh jasa diotorisasi sebelum dilaksanakan dan diawasi sehingga pelaksanaannya benar-benar dilakukan untuk pengadaan jasa.
Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan seluruh barang yang diterima telah diverifikasi sehingga jumlah barang sesuai dengan yang dipesan dan dalam kondisi yang baik untuk pengadaan barang serta memastikan seluruh jasa diotorisasi sebelum dilaksanakan dan diawasi sehingga pelaksanaannya benar-benar dilakukan untuk pengadaan jasa.
Dokumen terkait pada tahap ini
menurut Wilkinson, et al. (2000) adalah sebagai berikut :
- Receiving report (RR) ; merupakan dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang dipesan oleh perusahaan sudah dikirimkan oleh supplier dan sudah diterima oleh pihak gudang.
- Receiving report (RR) ; merupakan dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang dipesan oleh perusahaan sudah dikirimkan oleh supplier dan sudah diterima oleh pihak gudang.
- Debit memo ; Merupakan suatu surat
yang dikeluarkan perusahaan apabila akan melakukan pengembalian barang kepada
pemasok yang disebabkan barang rusak, cacat atau tidak sesuai dengan pesanan.
- Invoice ; merupakan sejumlah
tagihan yang diberikan oleh supplier atas pembelian yang dilakukan. Dalam
invoice ini terdapat jumlah yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan kepada
supplier, biaya barang yang disesuaikan dengan pajak terkait, seperti Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23), nomor
rekening kemana pembayaran harus dikirimkan, serta informasi lainnya.
- Packing Slip ; merupakan dokumen
tanda bukti pengiriman barang yang memuat nama dan jenis barang yang dibeli
beserta kuantitasnya. Packing Slip diotorisasi oleh supplier dan bagian
penerimaan barang di gudang.
Approving supplier invoices
Menurut Wilkinson, et al. (2000),
terdapat lima tujuan pengendalian pada tahap ini, yaitu : (1) Seluruh tagihan
supplier diverifikasi secara tepat waktu dan disesuaikan dengan barang atau
jasa yang diterima. (2) Seluruh potongan pembelian yang tersedia
diidentifikasi. (3) Seluruh bentuk pengembalian barang dari pembelian
diotorisasi dan dicatat secara akurat berdasarkan jumlah aktual pengembalian
barang. (4) Seluruh transaksi pembelian secara kredit dan pengeluaran kas
di-posting ke akun supplier yang sesuai pada buku A/P. (5) Seluruh pencatatan
akuntansi dan persediaan telah diamankan.
- Voucher package ; set dokumen yang
digunakan untuk mengotorisasi pembayaran kepada pemasok. Ini terdiri dari order
pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok.
- Nonvoucher system ; metode piutang
pengolahan hutang di mana setiap faktur disetujui diposting catatan pemasok
individu dalam akun berkas hutang dan kemudian disimpan dalam file faktur
terbuka. Kontras dengan sistem voucher.
- Voucher system ; metode piutang
pengolahan hutang di mana voucher pencairan disiapkan bukannya posting faktur
langsung ke catatan pemasok dalam buku pembantu utang usaha rekening. Voucher
pencairan mengidentifikasi pemasok, daftar faktur yang beredar, dan menunjukkan
jumlah bersih yang harus dibayar setelah dikurangi diskon yang berlaku dan
tunjangan. Kontras dengan dengan sistem non-voucher.
- Disbursement voucher ; merupakan
dokumen dalam sistem pembayaran yang mengakumulasi pembayaran atau tagihan
pemasok.
- Evaluated receipt settlement (ERS)
; pendekatan tanpa faktur untuk hutang bahwa rekening menggantikan proses tiga
arah pencocokan (pemasok faktur, menerima laporan, dan pesanan pembelian)
dengan dua arah pertandingan pesanan pembelian dan menerima laporan.
- Procurement card ; kartu kredit
perusahaan yang karyawan dapat menggunakan hanya pada pemasok yang ditunjuk
untuk membeli jenis tertentu dari item.
Cash Disbursements
Menurut Wilkinson, et al. (2000),
tujuan pengendalian pada tahap ini adalah memastikan seluruh pengeluaran kas
dicatat secara akurat dan lengkap.
- Imprest
fund ; rekening kas dengan dua karakteristik: (1) diatur sebagai jumlah yang
tetap, seperti $ 100 dan (2) voucher yang diperlukan untuk setiap pencairan.
Pada setiap waktu, jumlah uang tunai ditambah voucher harus sama dengan saldo
dana yang telah ditetapkan.
Romney
and Steinbart (2015:425) berpendapat bahwa, ada beberapa ancaman yang dihadapi
oleh seorang kasir dalam proses pengeluaran kas perusahaan dengan beberapa
pengendalian yang dilakukan, diantaranya adalah :
Ancaman
1. Kegagalan untuk mengambil diskon
2. Membayar barang tidak diterima
3. pembayaran duplikat
4. Pencurian uang tunai
5. Periksa perubahan
6. Masalah arus kas
Pengendalian
1.
File faktur dengan
tanggal jatuh tempo untuk mengambil keuntungan dari diskon
2.
Pemasok
pertandingan faktur untuk dokumen pendukung (pesanan pembelian menerima laporan)
3.
a. Bayar hanya
faktur asli
b.Batal dokumen pendukung ketika pembayaran dilakukan
4.
a. Keamanan fisik
cek
b. Pemisahan tugas
c. Rekonsiliasi rekening bank
5.
Periksa mesin
Perlindungan
6.
Anggaran arus kas
Dari penjabaran diatas bisa disimpulkan bahwa proses
bisnis terbagi menjadi beberapa proses yaitu :
1. Proses bisnis inti / utama
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa.
2. Proses bisnis pendukung
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan perusahaan).
3. Proses bisnis manajemen
yaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada.
4. Proses Network Bisnis
yaitu proses yang diselenggrakan utnuk pemasok, pemberi pinjaman, investor, pemerintah ataupun masyarakat umum.
Karakteristik proses bisnis yang baik adalah :
1. Adanya proses owner, yaitu orang yang ditunjuk langsung oleh manajemen untuk bertanggung jawab terhadap performansi proses agar efektif dan efisien.
1. Proses bisnis inti / utama
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa.
2. Proses bisnis pendukung
yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan perusahaan).
3. Proses bisnis manajemen
yaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada.
4. Proses Network Bisnis
yaitu proses yang diselenggrakan utnuk pemasok, pemberi pinjaman, investor, pemerintah ataupun masyarakat umum.
Karakteristik proses bisnis yang baik adalah :
1. Adanya proses owner, yaitu orang yang ditunjuk langsung oleh manajemen untuk bertanggung jawab terhadap performansi proses agar efektif dan efisien.
2. Batasan – batasan yang jelas akan proses
bisnis yang ada.
3. Kejelasan hubungan internal dan pertanggung jawabannya.
4. Prosedur, tugas kerja, kebutuhan training terdokumentasi dengan baik
5. memiliki ukuran-ukuran dan system feedback pada setiap aktivitas.
6. memiliki ukuran-ukuran dan target yang berhubungan dengan kepuasan user.
7. Waktu siklus dari setiap aktivitas diketahui dengan jelas.
8. Mempunyai perumusan atau perubahan prosedur.
9. Mengetahui tentang bagaimana langkah – langkah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
3. Kejelasan hubungan internal dan pertanggung jawabannya.
4. Prosedur, tugas kerja, kebutuhan training terdokumentasi dengan baik
5. memiliki ukuran-ukuran dan system feedback pada setiap aktivitas.
6. memiliki ukuran-ukuran dan target yang berhubungan dengan kepuasan user.
7. Waktu siklus dari setiap aktivitas diketahui dengan jelas.
8. Mempunyai perumusan atau perubahan prosedur.
9. Mengetahui tentang bagaimana langkah – langkah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
MENGIDENTIFIKASI MAJOR THREAT DALAM AKTIVITAS BISNIS
UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL DAN CONTOH
IMPLEMENTASINYA PADA PERUSAHAAN.
Ancaman-ancaman
atas SIA
·
Salah satu ancaman yang dihadapi
perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
– Kebakaran atau panas yang
berlebihan
– Banjir, gempa bumi
– Badai angin, dan perang
·
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah
kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
– Kegagalan hardware
– Kesalahan atau terdapat
kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi
listrik.
– Serta kesalahan pengiriman data
yang tidak terdeteksi.
·
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah
tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– Kecelakaan yang disebabkan
kecerobohan manusia
– Kesalahan tidak disengaja karen
teledor
– Kehilangan atau salah
meletakkan
– Kesalahan logika
– Sistem yang tidak memenuhi
kebutuhan perusahaan
·
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan
adalah tindakan disengaja, seperti :
– sabotase
– Penipuan komputer
– Penggelapan
·
Beberapa ancaman (threats) lainnya
adalah :
1.
Merekrut karyawan yang tidak kualified
Hiring of unqualified
2.
Pelanggaran hukum oleh karyawan
(Violation of employment law)
3.
Perubahan yang tidak diotorisasi opada
file induk pembayaran (master payroll file)
4.
Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate
time data)
5.
Ketidakakuratan proses pembayaran
6.
Pencurian atau kecurangan pendistribusian
pembayaran
7.
Kehilangan atau tidak terotorisasi data
pembayaran
8.
Performansi jelek
Mengapa
ancaman-ancaman SIA meningkat?
·
Peningkatan jumlah sistem klien/server
memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.
·
Oleh karena LAN dan sistem klien/server
mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan
daripada sistem komputer utama yang terpusat.
·
WAN memberikan pelanggan dan pemasok
akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran
dalam hal kerahasiaan.
Lingkungan
Pengendalian
·
Lingkungan pengendalian terdiri dari
faktor-faktor berikut ini :
1.
Komitmen atas integritas dan nilai-nilai
etika
2.
Filosofi pihak manajemen dan gaya
beroperasi
3.
Struktur organisasional
4.
Badan audit dewan komisaris
5.
Metode untuk memberikan otoritas dan
tanggung jawab
6.
Kebijakan dan praktik-praktik dalam
sumber daya manusia
7.
Pengaruh-pengaruh eksternal
AKTIVITAS
PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan
dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer.
·
Aktivitas yang terkait dengan pelaporan
keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan
penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas
transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja;
Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat
·
Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan
informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem
informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan
adalah review atas kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan
korektif
3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu
Aktivitas
Pengendalian
·
Secara umum, prosedur-prosedur
pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
1.
Otorisasi transaksi dan kegiatan yang
memadai
2.
Pemisahan tugas
3.
Desain dan penggunaan dokumen serta
catatan yang memadai
4.
Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5.
Pemeriksaan independen atas kinerja
Aktivitas
pengendalian dapat berupa:
Pengendalian pengolahan informasi mencakup:
·
Otorisasi semestinya terhadap transaksi
·
Dokumen dan catatan
·
Pengecekan independen
·
Pemisahan tugas
·
Pengendalian fisik
·
Review terhadap kinerja
PENGENDALIAN
UMUM
Meliputi:
·
Pengendalian organisasi.
·
Pengendalian dokumentasi.
·
Pengendalian akuntabilitas aktiva.
·
Pengendalian praktik manajemen.
·
Pengendalian operasi pusat informasi
·
Pengendalian otorisasi
·
Pengendalian akses
PENGENDALIAN
ORGANISASI
Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi.
Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi
yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang
memisahkan wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang
tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga
dicapai dengan monitoring.
Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari
karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan
karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi.
Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data.
Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang
menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen
yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi.
Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan
transaksi.
PENGENDALIAN
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem,
untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk
pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi.
Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
·
Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem,
kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan
sistem.
·
Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur,
prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk
kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.
·
Dokumentasi program.
·
Dokumentasi data
·
Dokumentasi operasi
·
Dokumentasi untuk pengguna.
PENGENDALIAN
AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut
antara lain:
·
Penggunaan buku pembantu dalam catatan
akuntansi
·
Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas
dan persediaan)
·
Prosedur acknowledgement sebagai bentuk
wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu
bagian.
·
Penggunaan log dan register
·
Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN
PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap
kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan
sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem
baru).
PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
·
Pengendalian otorisasi,
·
Pengendalian input, dapat berupa edit
test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit
check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total
(amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara
batch.
·
Pengendalian proses, dapat berupa manual
cross check dan pengendalian proses yang lain.
·
Pengendalian output. Output mesti
didistribusikan ke pihak yang tepat.
Tinjauan
menyeluruh konsep-konsep pengendalian
Apakah definisi dari pengendalian internal itu ?
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang
akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi,
serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
·
Apakah pengendalian manajemen itu ?
·
Pengendalian manajemen meliputi tiga
keutamaan :
1 Merupakan bagian tanggung jawab
manajemen yang utuh.
2 Dirancang untuk mengurangi
kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan organisasi.
3. Berorientasi dan berusaha
untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan.
TUJUAN
PENGENDALIAN INTERNAL:
·
Efektivitas dan efisiensi operasi
·
Reliabilitas pelaporan keuangan
·
Kesesuaian dengan aturan dan regulasi
yang berlaku
Proses
Pengendalian Internal :
l Proses Pengendalian Internal
adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan
organisasi dapat dicapai, yaitu :
– Pelaporan keuangan yang handal
– Efektivitas dan efisiensi
operasional organisasi
– Dipatuhinya semua hukum dan
peraturan-peraturan yang diterapkan.
·
Apakah unsur-unsur dari pengendalian
internal?
·
Lingkungan pengendalian
– Penetapan risiko
– Aktivitas pengendalian
– Informasi dan komuniaksi
– Monitoring/supervisi
– Apakah terdapat pemisahan
fungsi dan tugas pada bagian akuntansi?
– Tidak ada perangkapan fungsi /
tugas oleh satu individu atau satu departemen.
– Apakah dilaksanakan audit
internal?
– Audit internal sebagai
aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi.
Klasifikasi pengendalian internal
·
Prosedur-prosedur pengendalian khusus
yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin
dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut
ini:
1.
Pengendalian untuk Pencegahan,
Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
2.
Pengendalian umum dan Pengendalian
aplikasi
3.
Pengendalian Administrasi dan
Pengendalian Akuntansi
4.
Pengendalian Input, proses, dan output
STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERNAL
·
Struktur pengendalian internal menurut
COSO
·
Lingkungan Pengendalian Internal
·
Penaksiran Risiko
·
Aktivitas Pengendalian
·
Informasi dan Komunikasi
·
Monitoring
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran
dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya
pengendalian internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar dari seluruh komponen pengendalian internal yang lain.
Lingkungan pengendalian meliputi:
Filosofi
manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku
etis dengan mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik
secara formal. Manajer mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan
memperlakukan setiap personel dengan wajar dengan dengan penuh respek.
Integritas
dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer
dan seluruh karyawan akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur
pengendalian internal, menciptakan suasana yang secara signifikan mempengaruhi
validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti secara proaktif memastikan
bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika perusahaan.
Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk mencapai
tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek.
Komitmen
terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan
yang kompenen dan dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk
bereaksi secara cepat terhadap kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti
memilih personil yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk
menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.
Dewan
direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk
komite audit untuk mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan
keuangan perusahaan. Komite audit merupakan perantara antara dewan direksi dan
auditor internal/eksternal.
Struktur
organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan
formal antar personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi.
Pemberian
wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi
pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
mesti dilakukan dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti
dilakukan melalui persetujuan tertulis.
Kebijakan
dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru
mesti dikenalkan dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik
perusahaan. Perusahaan mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan
ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan
terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat
menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan
punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja.
Penilaian
Resiko
·
Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman
berikut ini :
1.
strategis — melakukan hal yang salah
2.
Operasional ── melakukan hal yang benar,
tetapi dengan cara yang salah
3.
Keuangan — adanya kerugian sumber daya
keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
4.
informasi — menerima informasi yang
salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar
atau menyesatkan
·
Perusahaan yang menerapkan sistem EDI
harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut,
yaitu :
1.
Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
2.
Akses sistem yang tidak diotorisasi
3.
Penyadapan transmisi data
4.
Hilangnya integritas data
5.
Transaksi yang tidak lengkap
6.
Kegagalan sistem
7.
Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas
kemunculannya lebih besar, misalnya :
·
Perusahaan lebih mungkin menjadi korban
penipuan komputer daripada serangan teroris
·
Resiko dan penyingkapan harus
diperhitungkan bersama-sama
PENAKSIRAN
RISIKO
Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang
dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti
menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
·
Mengidentifikasi risiko internal yang
signifikan.
·
Mengidentifikasi risiko eksternal yang
signifikan.
·
Menyusun analisis risiko.
·
Manajemen risiko yang relevan.
MONITORING
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
PAPARAN
RISIKO
Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal
dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan,
konsumen, hacker, pelaku criminal dan bencana alam.
Tipe risiko
·
kesalahan yang tidak disengaja
·
kesalahan yang disengaja
·
pencurian aktiva
·
menjebol keamanan perusahaan
·
tindak kekerasan dan bencana alam
Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh:
·
Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan.
·
Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas
sangat rentan.
·
Besarnya nilai rupiah.
Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:
·
Kolusi
·
Kurangnya penegakan disiplin
·
Kejahatan komputer
Contoh kejahatan komputer:
·
Pencurian hardware dan software
·
penggunaan komputer tanpa otorisasi
untuk kepentingan personal
·
modifikasi atau penggunaan program untuk
melakukan kejahatan
Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena:
·
Komputer mengakibatkan pemusatan data
dan pemrosesan data
·
jejak audit dalam lingkungan SIA tidak
sejelas dalam lingkungan manual
·
Komputer powerful tetapi kompleks dan
rentan
Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat
dan biaya untuk menerapkan pengendalian tersebut.
Informasi
dan Komunikasi
Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan
keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
·
Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan
pelaporan keuangan yang andal.
·
Semua transaksi yang diproses adalah
transaksi yang valid dan terotorisasi
·
semua transaksi yang valid mesti direkam
dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat
diklasifikasikan dengan semestinya.
·
semua data input akurat dan lengkap
·
semua transaksi yang telah diinput
diproses dengan baik
·
semua output yang diperlukan disajikan
sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan
andal
·
semua transaksi dicatat dalam periode
akuntansi yang tepat
Akuntan
harus memahami berikut ini :
1.
Bagaimana transaksi diawali
2.
Bagaimana data didapat dalam bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin
3.
Bagaimana file komputer diakses dan
diperbarui
4.
Bagaimana data diproses untuk
mempersiapkan sebuah informasi
5.
Bagaimana informasi dilaporkan
·
Hal-hal tersebut membuat sistem dapat
melakukan jejak audit (audit trail).
·
Jejak audit muncul ketika transaksi
suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai
tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
CONTOH
IMPLEMENTASI PROSEDUR PENGENDALIAN PADA PERUSAHAAN.
• Berikut contoh prosedur-prosedur pengendalian untuk menaggulangi ancaman.
– Sistem pengendalian persediaan
– Analisis kinerja pemasok
– Persetujuan permintaan pembelian
– Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
– Konsultasi daftar harga
– Pengendalian anggaran
– Gunakan daftar pemasok yang disetujui
– Persetujuan pesanan pembelian
– Pemesanan pembelian sebelum penomoran
– Larangan hadiah dari para pemasok
– Insentif ke semua rekening pengiriman
– Pengendalian akses phhisik
– Cek ulang akurasi faktur
– Pembatalan pengepakan voucher
Sumber :
1.
Modul Modul SI PI,
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis, M.Akt UMB, Hapzi Ali, 2015
2.
Zeni D Ningrum, (2016) http://zenidwi94.blogspot.co.id/2013/12/siklus-proses-bisnis.html
diakses tanggal 28 Mei 2017 (11:45)
3.
Nur Fadhila Amri (2016) http://www.e-akuntansi.com/2015/12/pembelian-dan-pengeluaran-kas.html
diakses tanggal 28 Mei 2017 (11:45)
4.
Andry, http://andrydelfa.blogspot.co.id/2009/11/proses-bisnis.html
diakses tanggal 28 Mei 2017 (11:45)
5.
Fazril
Azi Nugraha, 2017 , https://www.slideshare.net/FazrilAzi/sipi-fazril-azi-nugraha-prof-hapzi-ali-implementasi-sistem-informasi-manajemen-pada-pt-hwm-universitas-mercubuana-2017?qid=53831d9d-dcc6-43a8-bf9f-f92d36a223d3&v=&b=&from_search=1.
diakses tanggal 28 Mei 2017 (21:07)
6.
Ririh
Sayekti, 2017, https://www.slideshare.net/RIRIHSAYEKTI/sipi-ririh-sayekti-hapzi-ali-dasardasar-intelegensi-bisnis-basis-data-dalam-manajemen-informasi-universitas-mercu-buana-2017 diakses tanggal 28 Mei 2017 (21:07)
7. , 2010, https://aminahhumairoh.wordpress.com/2010/10/23/pengendalian-sistem-informasi-akuntansi/
, diakses tanggal 29 Mei 2017 (10:37)
lengkap banget kak infonya
BalasHapusperbedaan tepung tapioka dan maizena