Senin, 13 Maret 2017

SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS

Nama : Asalila
NIM: 55516120053
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

            Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:

1.      Sistem Informasi Manajemen
                        

Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·         Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·         Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
·         Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
·         Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·         Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
·         Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
·         Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·         Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
·         Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
·         Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi


Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:

a.      Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, PemasaranOperasional, dan Pengelolaan Persediaan.  

b.      Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

c.       Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

d.      Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

e.       Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.

f.       Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.

g.      Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.

h.      Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.

i.        Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.

j.        Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.



2.      Sistem Informasi Eksekutif
                        Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
·         Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu
·         Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level eksekutif
·         Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun organisasi
·         Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·         Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham


Contoh penerapan sistem informasi eksekutif adalah sebagai berikut:

a.      Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Merupakan suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan perusahaan. Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
EIS didefinisikan sebagai Sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Kebanyakan EIS menunjukkan:
1.      Sesuaikan dengan pemakai eksekutif perorangan
2.      Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data yang penting
3.      Memberikan akses status online, analisa trend, pelaporan kekecualian dan drill down (yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data yang mendukung yang berada di bawah data yang teringkas)
4.      Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas
5.      Bersifat user-friendly dang menggunakannya hanya dibutuhkan ketrampilan yang sedikit tanpa pelatihan
6.      Digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa intermediary (perantara)
7.      Menampilkan informasi grafik, tabuler dan/atau tekstual

b.      Sistem Penunjang Eksekutif (ESS)
ESS biasanya mengacu pada sistem yang memiliki set kemampuan yang lebih dari EIS. EIS mempunyai konotasi yang memberikan informasi, sedangkan istilah ESS berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang lain selain memberikn informasi.

Selain kemampuan yang ada pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan tambahan diantaranya:
1.      Memberikan dukungan kepada komunikasi elektronik (mis:Email, computer conferencing, dan word proccesing)
2.      Mempunyai kemampuan analisa data
3.      Mempunyai alat pengorganisasian

Kemampuan tambahan tersebut biasanya berada sebagai pilihan atau option pada menu utama. EIS timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1.      Para eksekutif yang tidak mengikuti perkembangan komputer, sehingga kesulitan dalam menggunakan komputer.
2.      Senior eksekutif yang mempunyai waktu yang padat, sehigga tidak mau menggunakan sistem yang memerlukan pelatihan terlebih dahulu.
3.      Kesulitan dalam memahami sifat yang menginginkan sistem yang digunakan harus lebih responsif dari pada manusia atau personel staffnya.
Dari beberapa hal tersebut di atas, maka EIS sebaiknya:
1.      Dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
2.      Harus dibuat/dikembangkan oleh personil yang mempunyai ketrampilan bisnis maupun teknis
3.      Harus mudah digunakan, sehingga bisa dianggap bersifat intuitif (mudah dimengerti)

3.      Sistem Informasi Akuntansi
                        Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
·         Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·         Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·         Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
·         Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
·         Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·         Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·         Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan

Contoh penerapan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

a.      System pemrosesan transaksi (transaction processing  type-TPS)
System yang mendukung operasi bisnis harian melaui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna diseluruh  perusahaan.

b.      System buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting system-GL/FRS)
System yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembaliam pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hokum.

c.       System pelaporan manajemen (manajemen reporting system- MRS)
System yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. Tiap subsistem ini akan dijelaskan kemudian.


4.      Sistem Informasi Keuangan
                        Sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
            Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·         Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·         Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·         Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·         Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
·         Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·         Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·         Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
·         Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
·         Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan

Contoh penerapan sistem informasi keuangan adalah sebagai berikut:

a.      Subsistem Input Keuangan :
1.   Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
2.   Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3.   Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.

b.      Subsistem Output Keuangan :
1.   Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2.   Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3.   Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.


5.      Sistem Informasi Manufaktur
                        Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.
Fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur:
·         Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
·         Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
·         Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
·         Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
·         Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·         Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
·         Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di dalam proses produksi
·         Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
·         Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
·         Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan tersebut
·         Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi

Contoh penerapan sistem informasi manufaktur adalah sebagai berikut:


a.      Model Fisik
Adalah penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan prototype rancangan yang digunakan oleh perancang mobil

b.      Model Naratif
Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan contoh dari model naratif ini.

c.       Model Grafis
Model grafis mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Seringkali disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada manajer.

d.      Model Matematis
Model Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi.




6.      Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
                        Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·         Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·         Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·         Jabatan dan masa kerja dari karyawan
·         Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
·         Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·         Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·         Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
·         Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·         Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
·         Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.

Contoh penerapan sistem informasi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

a.      Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

b.      Pendidikan dan Pelatihan Selama periode kepegawaian seseorang.
SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

c.       Manajemen Data
Proses pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber (informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum,


7.      Sistem Informasi Pemasaran
                        Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
·         Jumlah produk yang sudah terjual
·         Produk yang laris dan banyak dipesan
·         Produk yang jarang diminati oleh pasar
·         Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
·         Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
·         Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
                       - Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
                      - Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut

Contoh penerapan sistem informasi pemasaran adalah sebagai berikut:

a.       Komponen Input Pemasaran
                        Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran. 

b.       Komponen Model Pemasaran
                        Model digunakan untuk menghasilkan  informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektifdan untuk persetujuan kredit.

c.        Komponen Basis Data Pemasaran
                        Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak Yang berbagi dengan area fungsional lain.

d.       Komponen Output Pemasaran
                        Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi dalam suatu perusahaan, akan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang akan berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan dapat memberikan keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan penting, serta sistem informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar