Nama : Asalila
NIM: 55516120053
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem
informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari
sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi
tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak
ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan
dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu
sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem
tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut
ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:
1. Sistem
Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak
buah
·
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak
buah atau bawahan
·
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga
pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap
promosi jabatan dari anak buah
·
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki
oleh anak buah
·
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk
kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh
pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul
pada suatu organisasi
·
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan
·
Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam
melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem
informasi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Enterprise Resource
Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh
sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan
yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting,
Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
b. Supply Chain
Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak
manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen
suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen
akhir.
c. Transaction Processing
System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam
jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa
diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi
yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
d. Office Automation
System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk
melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara
mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan.
Contohnya adalah email.
e. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan
satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga
ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
f. Informatic Management
System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum
tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu
menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa
fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.
g. Decision Support
System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam
mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan.
Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah
pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
h. Expert System (ES) dan
Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan
kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem
jadwal mekanik.
i.
Group Decision Support System (GDSS) dan
Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari
solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu.
Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah
e-government.
j.
Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam
berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan
pendukung komunikasi lainnya.
2. Sistem
Informasi Eksekutif
Sistem informasi
eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan
untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan
kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan
kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi
mengenai:
·
Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
organisasi dalam jangka waktu tertentu
·
Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang
langsung berada di bawah level eksekutif
·
Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari
sebuah perusahaan ataupun organisasi
·
Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang
timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·
Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Contoh penerapan sistem informasi eksekutif
adalah sebagai berikut:
a. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Merupakan suatu bagian yang menyediakan
informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan perusahaan. Dalam membangun
EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan
para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
EIS didefinisikan sebagai Sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal
dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Kebanyakan EIS menunjukkan:
1.
Sesuaikan dengan pemakai eksekutif
perorangan
2.
Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan
menangkap data yang penting
3.
Memberikan akses status online, analisa
trend, pelaporan kekecualian dan drill down (yaitu memungkinkan pemakai untuk
mengakses kerincian atau data yang mendukung yang berada di bawah data yang
teringkas)
4.
Mengakses dan memadukan jangkauan data
internal dan eksternal yang bersifat luas
5.
Bersifat user-friendly dang
menggunakannya hanya dibutuhkan ketrampilan yang sedikit tanpa pelatihan
6.
Digunakan secara langsung oleh eksekutif
tanpa intermediary (perantara)
7.
Menampilkan informasi grafik, tabuler
dan/atau tekstual
b. Sistem Penunjang Eksekutif (ESS)
ESS biasanya mengacu
pada sistem yang memiliki set kemampuan yang lebih dari EIS. EIS mempunyai
konotasi yang memberikan informasi, sedangkan istilah ESS berkonotasi
memberikan kemampuan dukungan yang lain selain memberikn informasi.
Selain kemampuan yang
ada pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan tambahan diantaranya:
1.
Memberikan dukungan kepada komunikasi
elektronik (mis:Email, computer conferencing, dan word proccesing)
2.
Mempunyai kemampuan analisa data
3.
Mempunyai alat pengorganisasian
Kemampuan tambahan
tersebut biasanya berada sebagai pilihan atau option pada menu utama. EIS
timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap
eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1.
Para eksekutif yang tidak mengikuti
perkembangan komputer, sehingga kesulitan dalam menggunakan komputer.
2.
Senior eksekutif yang mempunyai waktu
yang padat, sehigga tidak mau menggunakan sistem yang memerlukan pelatihan
terlebih dahulu.
3.
Kesulitan dalam memahami sifat yang
menginginkan sistem yang digunakan harus lebih responsif dari pada manusia atau
personel staffnya.
Dari beberapa hal
tersebut di atas, maka EIS sebaiknya:
1.
Dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi
eksekutif senior
2.
Harus dibuat/dikembangkan oleh personil
yang mempunyai ketrampilan bisnis maupun teknis
3.
Harus mudah digunakan, sehingga bisa
dianggap bersifat intuitif (mudah dimengerti)
3. Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem informasi
akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem
informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga
penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem
informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka
sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan
atau organisasi dalam melakukan:
·
Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·
Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan
segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·
Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi
keuangan
·
Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah
perusahaan
·
Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana
yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·
Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan
atau organisasi
·
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan
perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·
Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan
akuntansi rutin dari sebuah perusahaan
Contoh penerapan sistem informasi akuntansi
adalah sebagai berikut:
a. System pemrosesan transaksi (transaction
processing type-TPS)
System yang mendukung operasi
bisnis harian melaui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna
diseluruh perusahaan.
b. System buku besar/pelaporan keuangan (general
ledger/financial reporting system-GL/FRS)
System yang menghasilkan
laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembaliam
pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hokum.
c. System pelaporan manajemen (manajemen reporting
system- MRS)
System yang menyediakan
pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. Tiap subsistem ini akan
dijelaskan kemudian.
4. Sistem
Informasi Keuangan
Sistem informasi
keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang
berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya
bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan
mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga
beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·
Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala
bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam
jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·
Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan
sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam
melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·
Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai
yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual
beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·
Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam
menganalisa keuangan suatu perusahaan
·
Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan
kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·
Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·
Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering
melakukan peminjaman
·
Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian
bonus dan tunjangan karyawan
·
Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya
manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga
tunjangan karyawan
Contoh penerapan sistem informasi keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Subsistem Input
Keuangan :
1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan
pemilik serta pemerintah.
b. Subsistem Output
Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan
untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya
actual dibandingkan dengan anggaran.
5. Sistem
Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka
sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang
wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga
diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di
bidang produksi.
Fungsi dari
implementasi sistem informasi manufaktur:
·
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki
banyak sekali fungsi, seperti:
·
Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah
perusahaan
·
Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari
quality control
·
Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke
pasaran
·
Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·
Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk
setiap sesi produksi
·
Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan
sumber daya manusia di dalam proses produksi
·
Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi
yang sedang berlangsung
·
Membantu bagian produksi untuk menganalisa
produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak
produksinya
·
Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah
produk hasil produksi perusahaan tersebut
·
Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and
Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus
diproduksi
Contoh penerapan sistem informasi manufaktur
adalah sebagai berikut:
a.
Model Fisik
Adalah
penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini
berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah
mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan prototype
rancangan yang digunakan oleh perancang mobil
b.
Model Naratif
Adalah
sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai
model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau
tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut.
Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga
menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari
komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan contoh
dari model naratif ini.
c.
Model Grafis
Model grafis mewakili entity-nya
dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Seringkali disertai dengan
penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi.
Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik
berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada manajer.
d.
Model Matematis
Model Matematis digunakan dalam
pembuatan model bisnis, segala rumus matematika atau persamaan adalah model
matematis. Banyak model matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat
lebih kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan
tinggi.
6. Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi
yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai
dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian
personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi
SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·
Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·
Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi
keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·
Jabatan dan masa kerja dari karyawan
·
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
·
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja
memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·
Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis
mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·
Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki
oleh setiap karyawan
·
Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus,
potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·
Melakukan update data dari seluruh karyawan yang
dimilkik oleh perusahaan tersebut
·
Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen
karyawan baru.
Contoh penerapan sistem informasi sumber
daya manusia adalah sebagai berikut:
a.
Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM
selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang
mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan
kebijakan yang sesuai.
b.
Pendidikan dan Pelatihan Selama periode kepegawaian
seseorang.
SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan
yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
c.
Manajemen Data
Proses pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai
sumber (informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum,
7. Sistem
Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi
berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi
pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian
pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat
dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan
oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
·
Jumlah produk yang sudah terjual
·
Produk yang laris dan banyak dipesan
·
Produk yang jarang diminati oleh pasar
·
Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan
memasarkan suatu produk
·
Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
·
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat
membantu usernya untuk:
- Melakukan analisa terhadap pasar (analisis
pasar)
-
Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari
perusahaan tersebut
Contoh penerapan sistem informasi pemasaran
adalah sebagai berikut:
a.
Komponen Input Pemasaran
Sistem
informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran
perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari
lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem
peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi
pemasaran.
b.
Komponen Model Pemasaran
Model
digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input
menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk
menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga
produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan
produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal,
pemilihan media iklan yang paling efektifdan untuk persetujuan kredit.
c.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang
digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam
data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak Yang berbagi
dengan area fungsional lain.
d.
Komponen Output Pemasaran
Tiap
Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian
dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan
dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat
keputusan harga
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi dalam suatu
perusahaan, akan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan
bisnis yang akan berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan
dapat memberikan keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan
penting, serta sistem informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada
manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar