Asalila / 55516120053 / Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Isu etika, sosial, dan politis utama
yang muncul oleh adanya sistem informasi mencakup dimensi moral berikut :
- Hak dan Kewajiban informasi.
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi
seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan
bersangkutan.
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang
individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat
perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena
informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau
mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang
dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
- Akuntabilitas dan pengandalian.
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam
praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas
bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
- Kualitas sistem.
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
- Kualitas hidup.
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga
dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi
teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu
banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas
sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
PRINSIP-PRINSIP YANG DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI PEDOMAN ETIKA PERILAKU DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Hubungan etika dengan pemanfaatan
teknologi informasi sangat berkaitan dan susah untuk diberikan arti dalam sikap
sosial. Etika TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang
diterima seseorang atau kelompok. James H. Moor, mendefinisikan secara spesifik
etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi
komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi
tersebut secara etis.
Menurut Gunarto (1998), dasar filosofi
etika yang akan dituangkan dalam hukum TI ini sering dinyatakan dalam empat
macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak
diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity (hak untuk tidak
dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi individu sehingga
terjaga kerahasiaannya).
Isu-isu etika yang penting dewasa ini
antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti penggunaan software
bajakan, e-mail palsu, pelanggaran privacy, kebebasan melakukan
akses pornografi. Meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet sangat
pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut perjanjian
internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
- Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya
- Merusak fasilitas komputer dan jaringan,
menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan orang lain,
komputer, ruang harddisk, bandwith, komunikasi, dll.
- Menghilangkan atau merusak integritas &
kerjasama antarsistem komputer.
- Menggangu kerahasian individu atau organisasi.
Dengan gambaran diatas ada beberapa
prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman etika perilaku dalam
lingkungan teknologi informasi, beberapa diantaranya:
- Melakukan hal untuk orang lain sesuai dengan apa
yang di inginkan orang lain tersebut (The Golden Rule).
Hal ini jelas sekali mengatakan bahwa
kita di dalam etika dituntut untuk bekerja atau berperilaku sesuai dengan
keinginan orang lain dan tentu kita tidak boleh melanggar untuk tetap melakukan
sesuatu tersebut apabila tidak sesuai dengan keinginan orang lain itu.
- Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan
oleh semua orang, maka tindakan tersebut tidak baik dilakukan oleh siapa
saja (Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
Artinya bahwa sesuatu hal yang dianggap
buruk atau memang sudah difonis sebagai perilaku yang buruk oleh seseorang maka
hal tersebut juga pastinya berlaku untuk setiap orang dalam arti kata hal
tersebut juga seharusnya menjadi tidak layak untuk dilakukan oleh orang lain.
- Tidak melakukan pengulangan untuk tindakan yang
tidak seharusnya di ulang (Descartes rule of change).
Tidak mengulang hal yang tidak
seharusnya diulang, ini mengisyaratkan bahwa hal yang sebelumnya dianggap tidak
pas atau tidak sesuai dengan etika untuk seterusnya tidak harus dan tidak patut
lagi untuk di ulang.
- Ambil tindakan yang akan menimbulkan kerugian
paling kecil atau biaya paling sedikit. (Risk Aversion Principle).
Dengan mengambil kerugian atau biaya
paling kecil tentunya kita dapat meminimalisir biaya yang kita gunakan dan
apabila timbul sebuah resiko maka hal tersebut tidak menimbulkan sesuatu yang
sangat berarti, tentunya hal ini juga tidak hanya berkaitan dengan masalah
biaya atau sejenisnya, karena hal ini juga bisa berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari kita, dalam kita bertindak sesuatu tentunya kita harus berfikir
terlebih dahulu, apa yang akan menjadi resiko nantinya apabila kita melakukan
hal tersebut, dan apabila kemungkinan memang pasti ada resiko carilah pemecahan
yang dapat membuat resiko yang terjadi sangatlah mengecil.
- Tantangan Internet Terhadap Privasi
Teknologi internet menimbulkan tantangan
baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang dikirim
melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sistem komputer
yang berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini
mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan
komunikasi yang melewati sistem tersebut, sehinggat sangat memungkinkan untuk
merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok
berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan
halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihat
oleh orang-orang.
Dengan kemudahan dalam menyebarkan
informasi dan data, maka tantangan yang ada terhadap perlindungan privacy, keamanan
dan HAKI seseorang ataupun perusahaan sangat besar, beberap tantangannya
diantaranya:
Tantangan Bagi Hak
Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan
elektronik, termasuk internet, telah membuat perlindungan kekayaan intelektual
semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International
Data Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari
sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness
alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya mencapai
$ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)
Tantangan Bagi Rahasia
Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus,
perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis
dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu
tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia
dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang
mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli
tersebut bisa jadi sangat lemah. Dengan adanya teknologi informasi pencurian
rahasia dagang menjadi rentan.
Tantangan Bagi Hak
Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh
undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan
hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta
ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk
perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan
pertamanya. Dengan adanya teknologi informasi tantangan mengenai hak
cipta dapat terjadi melalui data yang tersebar tanpa ijin pemiliki.
Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli
eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu penemuan selama
20 tahun. Dengan adanya teknologi informasi, maka paten yang ada jika
diinformasikan dan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab tentu sangat
merugikan.
- Melindungi privacy dan keamanan
dalam berinteraksi di dunia cyber
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
melindungi privacy dan keamanan dalam berinteraksi di dunia
cyber menurut adalah sebagai berikut:
Mengatur akses (Access
Control)
Memilih password yang
kuat
Menutup servis yang
tidak digunakan
Memasang Proteksi
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem
informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara
umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk
memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.
Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang
diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Pastikan informasi yang
keluar atau masuk harus melalui firewall.
Pemantau adanya
serangan
Sistem pemantau (monitoring system)
digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya
serangan (attack). Nama lain dari sistem ini adalah “intruder detection system”
(IDS). Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui
mekanisme lain seperti melalui pager.
Pemantau integritas
sistem
Pemantau integritas sistem dijalankan
secara berkala untuk menguji integratitas sistem. Salah satu contoh program
yang umum digunakan di sistem UNIX adalah program Tripwire. Program paket
Tripwire dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas.
Audit: Mengamati
Berkas Log
Sebagian besar kegiatan penggunaan
sistem dapat dicatat dalam berkas yang biasanya disebut “logfile” atau “log”
saja. Berkas log ini sangat berguna untuk mengamati penyimpangan yang terjadi.
Kegagalan untuk masuk ke sistem (login), misalnya, tersimpan di dalam berkas
log. Untuk itu perlu dilakukan analisa berkas log yang dimilikinya.
Backup secara rutin
Seringkali tamu tak diundang (intruder)
masuk ke dalam sistem dan merusak sistem dengan menghapus berkas-berkas yang
dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai
super user (administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh
berkas. Untuk itu, adanya backup yang dilakukan secara rutin merupakan sebuah
hal yang esensial.
Penggunaan Enkripsi
untuk meningkatkan keamanan
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan
keamanan adalah dengan menggunakan teknologi enkripsi. Data-data yang anda
kirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah disadap.
Terimakasih atas artikel nya kak, sangat membantu saya dalam memahami materi yang dipelajari di kampus saya. Saya Nadiatul Faizah dari kampus ISB Atma Luhur
BalasHapusKeep your great work!
Terimakasih atas artikel nya kak, sangat membantu saya dalam memahami materi yang dipelajari di kampus saya. Saya Nadiatul Faizah dari kampus ISB Atma Luhur
BalasHapusKeep your great work!