Senin, 12 Juni 2017

TUGAS UAS

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL





SISTEM INFORMASI PADA PT KIA (ILUSTRASI)






Disusun oleh:

Asalila (55516120053)




Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA








MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2017




ABSTRAK


Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dancepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
2




BAB I

PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang

Teknologi informasi sudah lazim digunakan dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi hari kita sudah disajikan alarm dari hp (handphone) kita, hingga jadwal meeting sekaligus tercatat dan mengingatkan pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah berbasis jaringan internet dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang.
Implementasi sistem informasi berbasis teknologi informasi dalam bidang tertentu juga sudah sangat tertinggal apabila hanya sekedar membuat otomatis tetapi belum dapat bersinergi antara suatu sub sistem informasi dengan sub sistem informasi lainnya. analoginya seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat hidup tanpa berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi dikenal dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir pengguna di level manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam mewujudkan sistem informasi yang saling bersinergi tentunya pengembangan-pengembangan sistem di institusinya
Salah satu kendala utama yang disampaikan penentu kebijakan dalam mewujudkan sistem yang sering penulis jumpai adalah beaya pengembangan sistem dan pegadaan infrastrukturnya. Namun seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat apabila dihadapkan dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem informasi. Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat sistem informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang. Biasanya sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual menjadi otomatis dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan sistem informasi yang bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya perlu mengakomodir kebijakan-kebijakan manajemen lokal sehingga memaksa kebijakan atau peraturan lokal tersebut hilang karena merujuk software yang baru yang sebenarnya tidak cocok.


1.2.  Perumusan Masalah

Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya.
Pada makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan operasional pada PT KIA (nama ilustrasi),perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut

1)      Bagaimanakah Sistem  Informasi yang  diperlukan  untuk nenunjang kegiatan operasional perusahaan sehingga bisnis berjalan efektif dan efisiensi ?
2)      Apakah kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan pada PT KIA?



1.3.  Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dan efisiensi Sistem Informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang dijalankan pada PT KIA, serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan manfaat atas penulisan dan pembelajarannya adalah penulis semakin mengetahui akan pentingnya peran sebuah sistem pada sebuah organisasi bisnis ataupun lainnya. Manfaat lainnya yakni untuk pembaca, sekiranya tulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan dalam kegiatan bisnisnya serta wawasan dalam pengembangan sistem informasi.



BAB I
LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan (input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Definisi Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.


2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi

Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:

A.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·         Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·         Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
·         Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
·         Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·         Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
·         Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
·         Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·         Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
·         Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
·         Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi

B.     Sistem Informasi Eksekutif
                
Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
·         Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu
·         Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level eksekutif
·         Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun organisasi
·         Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·         Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham


C.    Sistem Informasi Akuntansi
                
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
·         Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·         Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·         Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
·         Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
·         Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·         Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·         Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan

D.    Sistem Informasi Keuangan
                
Sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·         Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·         Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·         Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·         Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
·         Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·         Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·         Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
·         Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
·         Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan

E.     Sistem Informasi Manufaktur
                
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.

Fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur:
·         Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
·         Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
·         Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
·         Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
·         Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·         Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
·         Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di dalam proses produksi
·         Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
·         Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
·         Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan tersebut
·         Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi


F.     Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
                
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·         Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·         Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·         Jabatan dan masa kerja dari karyawan
·         Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
·         Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·         Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·         Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
·         Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·         Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
·         Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.


G.    Sistem Informasi Pemasaran

Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
·         Jumlah produk yang sudah terjual
·         Produk yang laris dan banyak dipesan
·         Produk yang jarang diminati oleh pasar
·         Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
·         Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
·         Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
-          Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
-          Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi dalam suatu perusahaan, akan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis yang akan berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan dapat memberikan keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan penting, serta sistem informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.



BAB III
METODE  PENELITIAN



Metode penelitian untuk makalah ini adalah menggunakan metode deskriptif,  dimana informasi diperoleh penulis berasal dari salah satu gambaran yang dijalankan oleh PT KIA  (nama ilustrasi) dalam mengimplementasikan salah sistem informasi operasional perusahaan. Gambaran yang disajikan dalam makalah ini adalah Input (aktivitas masukan), Processing (pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil).




BAB IV
 STUDI KASUS


               Sistem   informasi   pada   dasarny merupakan serangkaian  prosedur  untuk  memproses  data menjadi informasi dan mendistribusikannya kepada para  pemakai. Berikut contoh implemantasi sistem informasi pada perusahaan.  

4.1      Sistem informasi pada  PT. KIA

               Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistemm yangada akan diaturdan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan. Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta merta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam laporan ini kelompok kami akan menjelaskan tentang pengaplikasian SIM berbasis teknologi pada salah satu perusahaan distributor bahan bangunan yang ada di Indonesia, yaitu PT Kokoh Inti Arebama. Perusahaan ini adalah salah satu contoh perusahaan yang telah merasakan manfaat dan kemudahan dari adanya sistem informasi manajemen yang mutakhir. Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah mengalami kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal – hal yang terkait dengan SIM dan penerapan SIM pada PT Kokoh Inti Arebama.
               Sebelum pembahasan mengenai penerapan SIM berbasis teknologi pada PT. KIA, ada baiknya kami akan menjelaskan terlebih dahulu hal – hal yang berkaitan dengan SIM.Sistem informasi manajemen terdiri dari tiga kata.sistem, informasi dan manajemen. Adapun arti dari sistem adalah suatu sususan yang teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur – prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama organisasi/institusi. Sedangkan informasi sendiri memiliki arti sebagai data – data yang telah diolah/diproses sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Yang terakhir yaitu manajemen. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama – sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Sedangkan arti manajemen sebagai subyek adalah orang atau orang – orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Memandang bahwa nilai dan informasi amatlah berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
               Komponen dari SIM antara lain adalah  Input (aktivitas masukan), Processing (pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam memasukkan data – data yang ada. Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala data yang didapat guna menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri adalah segala alat yang dapat menampilkan hasil dari data – data yang telah diproses (informasi). Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan perusahaan.


4.2      Hambatan dalam penerapan SIM.
               Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi  diantaranya adalah :
a.           Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.
Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer. Masih banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri. Oleh karena itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam dalam penerapan SIM.
b.            Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun belakangan ini, para ahli TI sudah memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
c.            Pemikiran bahwa komputer  merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer untuk melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih efisien dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.

4.3    Peran Utama SIM
          Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
a.             Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi.
Ini adalah peran paling dasar dari sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan baik. SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing – masing.
b.            Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan membantu pihak manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan.
c.             Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka perusahaan dapat memikirkan langkah – langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari para pesaingnya dalam melayani customer.

Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri, padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.
Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti Arebama. PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14 kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
               Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI yang hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih mudah digunakan (user-friendly).
               PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
               Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial management, distribution, project accounting, customer relationship management, human resources management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft, solusi ini amat mudah  diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada umumnya.  Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan mudah dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word, Excel, dan Power Point.
               Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda.
               Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
               Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun – seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui sistem secara real time.
               PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu, bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari. Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.

4.4    Manfaat SIM bagi PT. KIA
               Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
a.        Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi.
Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih cepat.  Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
b.        Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan sistem yang baru,  manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
c.         Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan kompetitor.
Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia.
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar. Kami rasa cukup tepat jika kami menyimpulkan bahwa dukungan teknologi dalam sistem informasi manajemen akan membawa banyak nilai tambah. Ada baiknya jika perusahaan lain mulai memikirkan pentingnya SIM dan sistem informasi seperti apa yang tepat untuk memajukan perusahaan.


 BAB V 
                                                       PENUTUP


              5.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah di operasionalkan dan bugdet rendah serta mudah untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
Kekurangan dari sistem ini adalah belum bisa mengakomodir dalam  melayani klien yang kewajiban pajaknya sangat komplek.


5.2. Saran

Dalam kesempatan ini penulis menyarankan dalam  sistem ini utnuk dikembangkan supaya bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak perusahaan.





DAFTAR PUSTAKA




1.      Hapzi Ali, 2016. Modul Sistem  Informasi & Pengendalian Internal.Mercu Buana (Diakses 11 Juni 2017)
9.      Nursantika Inriani, Febrita Sari Simbolon, 2015. http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.co.id/2015/10/makalahsistem-informasi-manajemen.html\ (Diakses 11 Juni 2017)
10.  IT Narotama, 2011. http://pengembangansisteminformasinarotama.blogspot.co.id/ (Diakses 11 Juni 2017)
13.  Guritno Adi Wicaksono, 2015, 

1 komentar: